Membayangkan benda-benda yang ada di sekeliling kita tidak lepas dari bentuk yang ada dari benda tersebut. Kita dapat mengenal benda dari bentuk warna dan rasa, jika itu makanan. Tetapi awal mata mengebal benda tentu bentuk menjadi daya pukau waktu belum mengenal dunia benda. Setelah berbagai bentuk tersimpan dalam memori, baik bentuk yang diperkenalkan di bangku sekolah atau bentuk yang kita kenal sendiri lewat buku, percakapan dan diskusi.
Pelajaran tentang bentuk banyak dipelajari di dunia seni, baik patung, lukis atau desain. hal ini ditunjukan pada pameran berjudul: Pusat Rasa: Ruang Imajiner. Pameran bertempat di Semesta Gallery, Jl Tamansari I No. 77 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tanggal Pelaksanaan pada : 16 November – 8 Desember 2024.
Pameran yang diadakan oleh Serikat Muda Trimatra, kelompk seniman yang menyukai berkarya dengan seni patung. Mencoba menggugah dengan bentuk bentuk yang realitanya dapat kita temukan dan kita lihat dalam kehidupan sehari hari. Sehingga kita dapat mengenalnya dalam konsep seni yang mereka sajikan dalam pameran ini menjadi konsep yang terstruktur dalam bentuk nyata.
Peserta pameran kali ini: Abima Narasatriangga @narasatriangga, Andra Semesta @andrasemesta, Alienpang @alienpang, Cyca Leonita @cleonst, Demas Fajar Ariya @demas.f.a, Elma Lucyana @elmalucyana, Henry “Koi” Kresna @henrythekoi, Jessy @jessyfnu, Munadiannur @munadiannur.mi, Nirwan Sambudi @nirwansambudi, Raissalma Sabarni @fruittssallad, Wina Luthfiyya @defiyya_moon .
Seperti yang diungkapkan Andra Semesta, bahwa pendekatan bentuk yang berbeda-beda yang secara otomatis menghasilkan keragaman. Hal inilah yang membuat pameran ini menjadikan berbagai tempat di semesta gallery menjadi pusat ruang untuk karya yang dipamerkan, baik ruang indoor atau outdoor. Semua karya yang ada dalam pameran ini membentuk satu realita yang mendasarkan pada imajinasi bentuk-bentuk.
“Proses melukis, secara instingtif dan otomatis Andra melukiskan setiap cabang sphere dengan bentuk dan “approach” yang berbeda-beda, merefleksikan keragaman suara yang ada di dalam dunia psychedelic music, tapi masih tetap menjadi satu kesatuan lewat warna-warni kaleidoskopik yang menyebar di seluruh bola, tegas Andra, salah satu seniman peserta pameran. (Agung F)