Jakarta kembali menjadi tuan rumah salah satu pameran kriya paling bergengsi, yakni Pameran INACRAFT on October 2025. Tahun ini, acara yang digelar selama lima hari, 1–5 Oktober 2025, menghadirkan suasana berbeda: lebih muda, lebih segar, dan tetap setia pada akar budaya.
Di tengah dominasi generasi muda yang semakin berani bereksperimen, INACRAFT menghadirkan 20 stan Youthpreneurs unggulan di Hall A. Mereka membawa karya inovatif yang memadukan nilai tradisi dengan sentuhan modern, mulai dari desain home living yang minimalis, aksesori berkarakter, hingga fashion muslim kontemporer. Kehadiran mereka menandai semangat regenerasi industri kriya Indonesia, bahwa warisan budaya tidak berhenti, melainkan terus berkembang.
Dengan total 843 stan yang tersebar di seluruh area JICC seluas 24.941 m², pengunjung dimanjakan dengan pilihan yang beragam. Dari batik, tenun, dan bordir di Assembly Hall hingga jewelry di Cendrawasih Hall, serta kuliner khas nusantara di area Talam, pameran ini menawarkan pengalaman berbelanja sekaligus berwisata budaya. Tidak hanya peserta dalam negeri, pavilion internasional juga hadir dari Uzbekistan, India, Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Iran.
Bukan hanya soal transaksi, INACRAFT terus memperkuat dirinya sebagai ruang perjumpaan ide dan pengalaman. Tahun ini, pengunjung bisa menikmati INACRAFT Experience Spot, sebuah area interaktif di selasar JICC di mana para artisan memperlihatkan langsung proses kreatif mereka. Selain itu, ada Kids Craft dengan tema “Jagalah Bumi” untuk mengajak generasi kecil peduli lingkungan sejak dini.
Untuk menambah wawasan, berbagai program pendukung digelar, mulai dari Craft Talks, workshop, cultural performance, hingga business luncheon. Gen-Z pun diajak lebih dekat mengenal dunia kriya lewat Digital Lounge. Semua ini dikemas agar pengunjung tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga memahami cerita dan filosofi di balik setiap produk.
INACRAFT tahun ini juga menjadi panggung penting untuk memperluas jejaring. ASEPHI menandatangani MoU dengan Kementerian UMKM dan menggandeng universitas seperti ISI Surakarta, UI Vokasi, Politeknik STTT Bandung, dan Universitas Pekalongan. Tidak ketinggalan, pembicaraan dengan Afrika Selatan membuka peluang program INACRAFT World Tour, sebuah langkah strategis membawa kriya Indonesia menjelajah pasar global.
Didukung oleh sponsor utama Bank Mandiri, serta RSPO, TikTok Shop, Tokopedia, dan Pos Indonesia, INACRAFT menargetkan 75.000 pengunjung dengan potensi transaksi retail mencapai Rp80 miliar dan kontrak dagang senilai USD 2 juta. Dukungan DJPEN Kementerian Perdagangan juga memperkuat upaya mempertemukan exhibitor lokal dengan potential buyers internasional.
Dengan tema “Craft, Culture, and Future”, INACRAFT October 2025 membuktikan bahwa kriya Indonesia memiliki pijakan kuat di masa kini sekaligus arah jelas menuju masa depan. Tradisi tidak lagi hanya untuk dikenang, tetapi untuk dihidupkan kembali dengan inovasi. Di tangan para Youthpreneurs, kriya Indonesia tidak hanya bertahan, melainkan juga berkembang menjadi bahasa universal yang bisa diapresiasi dunia. (Achmad Ichsan)