Inacraft on October 2025 yang dimulai 1 Oktober 2025, ASEPHI menjanjikan akan lebih menapilkan perajina muda kepada masyarakat, termasuk untuk memperluas pasar ke mancanegara.
Sesuai namanya, ajang pameran yang akan diselenggarakan selama lima hari, pada 1–5 Oktober 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC) itu akan mengusung semangat muda dan memberi ruang lebih besar bagi anak muda, baik perintis maupun pewaris.
“Ini semuanya tentang anak muda Indonesia karena sebenarnya, pemuda Indonesia disegani oleh perajin internasional, seperti dari Jepang, Korea, Jerman,” kata Raden Asyfa Fuadi, Koordinator Bidang Youthpreneur, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Dari total 843 stan yang akan dibuka di Inacraft, Asyfa menyebut sekitar 300-nya akan diisi brand yang dirintis anak muda atau diteruskan oleh anak muda. Namun khusus area Youth Tunnel yang berlokasi di antara Main Hall A dan B, hanya 20 brand yang akan mengisinya. Pesertanya dikurasi ketat. “Kami sudah melalui proses kurasi, dari sekitar 200 UMKM jadi hanya 20,” katanya.
Syarat UMKM di Youth Tunnel adalah bisnis tersebut dikelola orang generasi muda dengan umur masih di bawah 40 tahun. Lokasi itu terbilang premium lantaran ramai hilir mudik pengunjung. Jenis kerajinan yang dijajakan nanti adalah kombinasi produk klasik dan kontemporer.
Event itu juga menekankan pada budaya yang kental, selaras dengan tema yang diusung. Menurut Asyfa, budaya merupakan senjata pamungkas Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain yang ramai-ramai menawarkan produk semurah mungkin.
“Di tengah-tengah serangan barang-barang kapitalis, yang kita bisa miliki adalah produk yang berakar culture yang kuat. Bukan berarti produk culture harus mahal, yang penting narasinya bagus, digunakan manusia-manusia Indonesia, dan memiliki kebanggaan tersendiri bila memakainya,” kata Asyfa.
Untuk menyemarakkan pameran, pihaknya sudah menyiapkan beragam acara berakar dari budaya Indonesia. Ia mencontohkan kegiatan membatik, menenun, hingga tooling kulit alias mengukir kulit secara manual.
“Kita hadirkan tooling kulitnya bersama Harley Davidson dan Indians Motorcycle untuk menunjukkan bahwa craft itu masih relate sama kehidupan kita di berbagai macam lapisan masyarakat,” ucap Asyfa. (Achmad Ichsan)