• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Cover Story

Promosi Media Kunci Sukses Kejuaraan Java Paragliding World Sumedang

Achmad Ichsan by Achmad Ichsan
September 27, 2019
in Cover Story, Headlines
0
Promosi Media Kunci Sukses Kejuaraan Java Paragliding World Sumedang
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, optimalisasi promosi melalui media dan media sosial menjadi kunci sukses penyelenggaraan West Java Paragliding World Championship and Culture Festival 2019 yang akan digelar di Sumedang, Jawa Barat.

Saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran West Java Paragliding World Championship and Culture Festival 2019 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (26/9/2019), Menpar Arief Yahya menyampaikan, pentingnya alokasi dana yang tepat dalam penyelanggaraan event. “Banyak pemimpin daerah yang keliru dalam mengalokasikan dana, mereka menghabiskan lebih banyak dana ke event itu sendiri, padahal dalam event pariwisata yang penting adalah promosi,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya juga menjelaskan, bahwa untuk event sport tourism seperti perlombaan paralayang tingkat dunia di Sumedang, timbal balik yang didapat bersifat tidak langsung (indirect) dalam bentuk media value. “Pendapatan dari sport tourism 60 persen berasal dari TV broadcasting, 30 persen dari iklan di lapangan, hanya 10 persen dari tiket,” ujarnya.

Maka untuk meramaikan event ini, Menpar Arief Yahya menghimbau untuk menggencarkan promosi lewat media dan media sosial mengingat media value sport tourism yang tinggi bisa dua kali lipat dari dampak langsungnya. Selain meluncurkan perlombaan paralayang tingkat dunia, Menpar Arief Yahya juga berharap Sumedang bisa menjadi kabupaten dengan destinasi tingkat dunia. “Saya harapkan pada awal 2020 Sumedang punya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata,” ujarnya.

Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berupaya menggencarkan promosi destinasi wisata di wilayahnya salah satunya melalui ajang olahraga paralayang atau “West Java Paragliding World Championship 2019” pada 22-28 Oktober 2019 di Sumedang, Jawa Barat.

Hingga saat ini, sudah ada 209 peserta yang mendaftar dari tiga kategori yaitu Accuracy Class, Cross Country Class, dan Fun Fly & Culture Festival. Para atlet berasal dari 20-an negara meliputi Asia, Eropa, hingga Amerika.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, sport event seperti ini akan memberikan dampak yang besar karena tidak hanya mempromosikan destinasi lokal saja, namun juga kegiatan olahraga yang bisa dilakukan di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, Menpar Arief Yahya menjelaskan, wisata olahraga adalah cara efektif untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan menguntungkan secara ekonomi. Ia memaparkan, para atlet tersebut tidak datang sendiri, mereka membawa tim, keluarga, dan pendukung.

Di sisi lain sport tourism juga akan memperpanjang masa tinggal atlet karena umumnya mereka membutuhkan masa adaptasi terhadap alam di Indonesia sehingga mereka memutuskan datang lebih awal sebelum masa kompetisi dimulai.

“Ini membuat ‘length of stay’ mereka menjadi panjang, jelas menguntungkan bagi daerah. Di kawasan ini juga akan dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Jatigede sebagai destinasi pariwisata kelas dunia,” kata Menpar Arief Yahya.

Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan bagi Sumedang dalam menggelar event paralayang bertaraf internasional ini. Pertama, Sumedang adalah daerah yang memiliki tempat yang sangat baik untuk olahraga udara, khususnya paralayang. Tidak hanya untuk kompetisi di level ‘Accuracy’ dan ‘Cross Country’, tetapi juga bagus untuk ‘Fun Fly’ atau terbang gembira, khususnya di atas Bendungan Jatigede.

Kedua, Sumedang memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Sehingga mendapat julukan ‘Puseur Budaya Sunda’ atau Pusat Kebudayaan Sunda. Ketiga, adanya dukungan kerja sama dengan industri pariwisata, Pemda Provinsi Jawa Barat, FASI Paralayang, Kementerian Pariwisata, Kemenpora, komunitas, dan masyarakat termasuk media sebagai unsur pentahelix pariwisata.

Kejuaraan dunia paralayang West Java Paragliding World Championship 2019 akan melombakan dua kelas, yaitu Paragliding Accuracy World Cup (Pre-PGAWC 2019) dan Paragliding Cross Country World Cup (Pre-PWC 2019). Lalu, diakhiri dengan Paragliding Festival (termasuk Fun Fly dan Festival Budaya).

Untuk kelas Accuracy (dengan lisensi dunia dari Organisasi Kejuaraan Dunia Paralayang Accuracy/ PGAWC), akan berlangsung di Kampung Toga, Sumedang, pada 22-25 Oktober 2019.

Untuk kelas Cross Country (dengan lisensi dunia dari Organisasi Kejuaraan Dunia Paralayang Cross Country/Pre-PWC 2019), akan berlangsung di Batu Dua, Sumedang, pada 22-26 Oktober 2019.

Sedangkan untuk Fun Fly dan Festival Budaya dengan linsensi dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI), akan berlangsung di ODTW Kampung Toga, Sumedang pada 27-28 Oktober 2019. Fun Fly ini akan dilakukan penciptaan Rekor MURI untuk Rekor Dunia Terbang Bersama yang diikuti sekitar 160 pilot. Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya, festival kuliner, serta lomba fotografi dan videografi.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berharap melalui event ini, Kabupaten Sumedang bisa menjaring lebih banyak wisman serta meningkatkan perekonomian daerah. “Harapannya pariwisata Jatigede dapat menjadi pemantik pariwisata melalui kapitalisasi dan pembangunan daerah,” ungkapnya. (Achmad Ichsan)

Tags: achmad ichsaninacraft newskerajinanpariwisatasumedangukm
Previous Post

M Bloc : Ruang Urban Terjadinya Berbagai gagasan dan Aktivitas Kreatif Generasi Minerial

Next Post

PENDAMPING KUMKM HARUS BERPIKIR OUT OF THE BOX

Next Post
PENDAMPING KUMKM HARUS BERPIKIR OUT OF THE BOX

PENDAMPING KUMKM HARUS BERPIKIR OUT OF THE BOX

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo