• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Business

Digitalisasi Sebagai Kunci Transformasi: Mendorong Potensi Kerajinan Indonesia ke Pasar Global

Eddy Purwanto by Eddy Purwanto
March 13, 2025
in Business, Ekonomi dan Bisnis, Headlines, Tech Craft, Tips
0
Digitalisasi Sebagai Kunci Transformasi: Mendorong Potensi Kerajinan Indonesia ke Pasar Global
0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Industri kerajinan Indonesia adalah simbol kekayaan budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad. Namun, di era digital ini, mempertahankan relevansi tidak cukup. Digitalisasi harus menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing global. Artikel ini menjelaskan bagaimana transformasi digital dapat menjadi solusi bagi sektor kerajinan Indonesia, dilengkapi dengan data dan contoh konkret.

Menjembatani Pasar Lokal dan Global

Platform e-commerce telah merevolusi interaksi antara produsen dan konsumen. Untuk para pengrajin Indonesia, platform seperti Etsy, Amazon Handmade, Tokopedia, dan Shopee menyediakan akses langsung ke pasar global. Berdasarkan laporan dari Statista (2023), pendapatan e-commerce di Indonesia diproyeksikan mencapai USD 52,5 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 13%. Angka ini menunjuk- kan peluang besar bagi para pengrajin untuk memanfaatkan platform digital.
Keuntungan utama dari platform ini adalah eliminasi perantara, yang memungkinkan pengrajin mendapatkan margin keuntungan lebih tinggi. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, pengrajin membutuhkan keterampilan dalam fotografi produk, branding, dan manajemen logistik.

Memanfaatkan Teknologi Canggih

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Blockchain bukan lagi sekadar tren, tetapi kebutuhan. Teknologi ini menawarkan solusi strategis bagi pengrajin untuk memahami pasar dengan lebih baik dan membangun kepercayaan dengan konsumen global.

1. AI untuk Wawasan Pasar
Teknologi AI dapat memberikan rekomendasi berbasis data tentang desain, warna, dan pola yang sesuai dengan preferensi pasar. Misalnya, pengrajin batik dapat menggunakan analitik prediktif untuk menentukan motif yang diminati pasar Eropa selama musim panas atau musim gugur.

2. Blockchain untuk Transparansi
Teknologi Blockchain memungkinkan pengrajin memberikan sertifikat keaslian dan memastikan sumber daya digunakan secara etis. Hal ini sangat penting bagi pembeli global yang semakin sadar akan keberlanjutan dan praktik perdagangan yang adil. Studi dari World Economic Forum (2023) menunjukkan bahwa 64% konsumen global lebih memilih produk dengan rantai pasok yang transparan.

Mengatasi Hambatan Adopsi Digital

1. Kesenjangan Literasi Digital
Menurut laporan McKinsey & Company (2021), sekitar 40% pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia belum memiliki kemampuan dasar dalam teknologi digital. Untuk menjembatani kesenjangan ini, program pelatihan digital harus menjadi prioritas. Pelatihan ini dapat mencakup cara membuat toko online, memanfaatkan media sosial, dan menggunakan sistem pembayaran digital.

2. Infrastruktur Digital
Akses internet yang andal masih menjadi tantangan di banyak daerah pedesaan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (2023) mencatat bahwa 12.548 desa di Indonesia masih tergolong blank spot. Investasi dalam perluasan broadband dan penyediaan perangkat teknologi yang terjangkau sangat penting untuk memastikan inklusi digital.

Belajar dari Kisah Sukses Global

Negara-negara seperti India dan Vietnam telah berhasil memanfaatkan teknologi untuk memajukan sektor kerajinan mereka. Di India, inisiatif “Craftsmen Initiative” menggunakan blockchain untuk memastikan transparansi dan keaslian produk. Sementara itu, pengrajin Vietnam memanfaatkan TikTok untuk mempromosikan produk mereka, menghasilkan lonjakan penjualan hingga 40% dalam waktu kurang dari satu tahun (TikTok Business Report, 2022).

Rekomendasi Strategis untuk Transformasi Digital

1. Membangun Ekosistem Digital Khusus
Platform seperti INACRAFT Marketplace dapat menjadi hub digital untuk kerajinan Indonesia, mengintegrasikan fitur seperti personalisasi berbasis AI, verifikasi blockchain, dan dukungan multibahasa.

2. Kolaborasi Multi Stakeholder
Pemerintah, sektor swasta, dan LSM perlu bekerja sama untuk memberikan insentif, seperti hibah atau potongan pajak bagi pengrajin yang mengadopsi teknologi.

3. Fokus pada Branding dan Pemasaran
Kerajinan adalah cerita budaya yang perlu diceritakan. Pengrajin harus dilatih untuk menggunakan storytelling visual melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer untuk menjangkau pasar global.

Melestarikan Tradisi di Era Digital

Transformasi digital dalam industri kerajinan Indonesia bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang melestarikan identitas budaya bangsa. Dengan langkah strategis, Indonesia dapat memastikan bahwa warisan budaya ini tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di panggung dunia.

Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk mendorong digitalisasi yang inklusif, memastikan bahwa para pengrajin lokal mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kita bisa menjadikan kerajinan Indonesia sebagai kekuatan global yang mendunia. (Antovany Reza Pahlevi)*

 

* Antovany Reza Pahlevi adalah seorang profesional yang berfokus pada inovasi digital dan pengembangan teknologi berbasis AI, dengan pengalaman luas di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebagai CEO dari AI Avatar Project untuk Indonesia dan Thailand, ia telah memimpin berbagai inisiatif teknologi yang bertujuan untuk menghubungkan potensi lokal dengan peluang global. Dengan keahlian mendalam dalam integrasi teknologi canggih ke dalam konteks budaya lokal, Antovany secara aktif mendukung pengusaha kreatif untuk memanfaatkan digitalisasi dalam mengembangkan bisnis mereka. Pengalamannya dalam mengelola proyek-proyek transformasi digital memberikan perspektif unik tentang bagaimana teknologi dapat melestarikan identitas budaya sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi.

Previous Post

50 Tahun ASEPHI

Next Post

Tas Kulit Premium Buatan Tangan Lokal

Next Post
Tas Kulit Premium Buatan Tangan Lokal

Tas Kulit Premium Buatan Tangan Lokal

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo