• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Agenda Asephi

INACRAFT 2025: Panggung Kerajinan Nusantara dengan Spirit Ramah Lingkungan

Eddy Purwanto by Eddy Purwanto
October 9, 2025
in Agenda Asephi, CSR, Headlines, Inspiration
0
INACRAFT 2025: Panggung Kerajinan Nusantara dengan Spirit Ramah Lingkungan
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, INACRAFT 2025, kembali hadir dengan nuansa berbeda. Tahun ini, selain menampilkan ribuan karya pengrajin lokal, pameran ini juga menegaskan komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Isu keberlanjutan menjadi benang merah yang menghubungkan para pelaku usaha, pengunjung, hingga mitra pendukung.

Program Go Green dengan tagline “Mencintai Bumi, Merawat Budaya” diperkenalkan dan diterapkan pada pameran INACRAFT 2025 yang dilaksanakan dari tanggal 1-5 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Program Go Green ini dilakukan secara menyeluruh.

Pada edisi sebelumnya, INACRAFT menghasilkan 1.200 ton sampah, namun hanya 20 persen yang berhasil dimanfaatkan. Melalui program Go Green, setiap stan peserta akan dilengkapi dengan tempat khusus untuk memilah sampah organik dan non-organik.

Pada event ini, di setiap titik pameran tersedia fasilitas pemilahan sampah organik dan anorganik. Penyelenggara juga berupaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan menyediakan tumbler station dan kantong belanja berbahan daur ulang. Program Go Green INACRAFT 2025 menjadi sorotan utama. Edukasi tentang pengelolaan sampah juga diberikan kepada peserta maupun pengunjung, sebagai bagian dari kampanye gaya hidup berkelanjutan.

Ketua Badan Pertimbangan ASEPHI yang juga sebagai Kepala Koordinator program Go Green INACRAFT, Yanna Diah Kusumawati mengatakan, “Misi kita mengajak para anggota untuk peduli, mulai dari pemilihan bahan hingga proses produksinya.” Yanna menambahkan setiap hari ada 25 anak dari Sekolah Abdi Siswa yang datang untuk belajar pilah sampah, sekaligus memberi edukasi kepada tenant dan pengunjung.

Dari waste hub, setiap hari ada 10 volunteer yang bertugas di area pameran INACRAFT. Program Go Green ini menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan bukan sekadar tren, melainkan komitmen bersama. Dukungan dari berbagai pihak, dan komunitas kreatif membuat program Go Green menjadi lebih nyata, bukan hanya seremonial.

Dengan langkah-langkah tersebut, pameran ini diharapkan dapat menginspirasi industri kerajinan Indonesia untuk tumbuh tanpa meninggalkan tanggung jawab ekologis. Penyelenggara menekankan konsep Go Green sebagai bagian dari identitas pameran, sejalan dengan tren global industri kreatif yang berkelanjutan.

Bahan Daur Ulang dan Warna Alami

Dari sisi produk, banyak pengrajin memamerkan karya yang berbahan dasar daur ulang, mulai dari plastik, kain perca, hingga limbah kayu. Produk-produk tersebut disulap menjadi kerajinan bernilai tinggi seperti tas, aksesoris, hingga dekorasi rumah.

Tak hanya itu, pewarnaan alami semakin menjadi tren. Pengrajin batik dan tenun dari berbagai daerah menggunakan bahan pewarna dari tumbuhan, akar, dan buah-buahan untuk menghasilkan warna yang indah sekaligus ramah lingkungan. Batik Tanah Liek, Galeri Songket Warna Alam, dan Ecoprint Pesona Ratu Nusantara adalah beberapa merek yang berfokus pada pewarna alam dan ecoprint untuk produknya yang ramah lingkungan.

“Pewarna alami bukan hanya aman bagi lingkungan, tetapi juga membawa filosofi budaya lokal. Setiap warna punya makna tersendiri,” jelas seorang pengrajin tenun Buna asal NTT.

Sustainability Meets Creativity

Momentum keberlanjutan di ajang INACRAFT 2025 semakin kuat dengan digelarnya Craft Talk bertema “Sustainability Meets Creativity.” Diskusi ini menghadirkan perwakilan dari WWF, CECT Universitas Trisakti, Daemeter, RSPO, hingga Control Union.

Para narasumber berbagi pengalaman mengenai penerapan sertifikasi bagi usaha kecil, strategi menjaga jejak keberlanjutan dalam produk kreatif, hingga tren konsumen yang semakin kritis menilai asal-usul produk.

Direktur Eksekutif Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) Universitas Trisakti, Maria Utha, menegaskan bahwa prinsip keberlanjutan tidak hanya diterapkan di sektor hulu, tetapi juga dapat diwujudkan dalam produk hilir yang dekat dengan kehidupan konsumen serta memperkaya ekosistem pariwisata.

RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), organisasi nirlaba global yang mengembangkan dan menerapkan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan (CSPO) untuk kesekian kalianya hadir di INACRAFT. Organisasi ini menyatukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh rantai pasokan minyak sawit untuk menciptakan proses produksi yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, satwa liar, dan masyarakat.

Melalui kolaborasi dengan sejumlah produsen dan asosiasi, INACRAFT mengedukasi pengunjung tentang pentingnya standar keberlanjutan dalam industri kelapa sawit. RSPO hadir sebagai bukti bahwa komoditas unggulan Indonesia dapat dikelola dengan lebih bertanggung jawab, tanpa merusak lingkungan dan tetap memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Kerajinan berbasis sawit kini diarahkan untuk memenuhi standar RSPO. Dengan begitu, produk tidak hanya bernilai seni, tapi juga menjunjung keberlanjutan. Pada perhelatan INACRAFT on October 2025, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) menorehkan capaian penting dalam industri kreatif.

Setelah berhasil merumuskan lilin batik berbahan dasar kelapa sawit, FPKBL resmi meraih Sertifikasi RSPO Supply Chain Certification (SCC), yang menegaskan bahwa inovasi lokal mampu berjalan seiring dengan standar praktik global.

Tak hanya pada batik wax, FPKBL juga memperluas inovasi dengan meluncurkan produk baru
berupa lilin dekoratif dan lilin aromaterapi, hasil kolaborasi dengan Daemeter. Produk-produk tersebut diperkenalkan dalam ajang INACRAFT 2025 ini.

Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja sama lintas lembaga. WWF Indonesia bersama CECT Universitas Trisakti mendampingi proses sertifikasi, sementara Control Union berperan sebagai lembaga yang melakukan audit sertifikasi.

“Momentum ini membuktikan bahwa keberlanjutan dapat menjadi nilai tambah bagi daya saing UMKM, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di kancah global,” ujar Maria. Kehadiran produk bersertifikasi RSPO di INACRAFT menjadi simbol pertemuan antara tradisi, kreativitas, dan keberlanjutan, sekaligus menegaskan potensi kriya lokal untuk menembus pasar global.

Selain itu, Managing Director Control Union Indonesia, Gayan Wejesiriwardana, menekankan pentingnya sertifikasi bagi UMKM di sektor hilir. Menurutnya, sertifikasi membuktikan bahwa standar keberlanjutan kini dapat diakses oleh usaha kecil. “Ini adalah jembatan agar UMKM naik kelas dan memperkuat kepercayaan konsumen. Kreativitas lokal kini bisa disejajarkan dengan standar global,” ujarnya.

Acara ini menjadi salah satu momentum penting di INACRAFT 2025 yang menegaskan posisi UMKM sebagai pelaku utama dalam membangun industri kerajinan berkelanjutan. (Eddy Purwanto)

Tags: asephiASEPHI GO GreenGo GreeninacraftINACRAFT Go GreenMencintai Bumi Merawat BudayaRSPOYanna Diah
Previous Post

PRO AVL INDONESIA 2025

Next Post

Sido Muncul Salurkan Rp360 Juta untuk 120 Balita

Next Post
Sido Muncul Salurkan Rp360 Juta untuk 120 Balita

Sido Muncul Salurkan Rp360 Juta untuk 120 Balita

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo