Industri kerajinan global terus menunjukkan perkembangan dinamis dengan tren yang banyak dipengaruhi oleh pameran internasional berskala besar. Dua ajang yang kini menjadi barometer utama adalah Ambiente di Frankfurt, Jerman, dan Canton Fair di Guangzhou, Tiongkok. Keduanya tak hanya memperlihatkan arah baru dalam desain dan material, tetapi juga menunjukkan bagaimana akses pasar bagi produk kerajinan terus meluas secara global.
Frankfurt kembali menjadi panggung utama dunia desain dan gaya hidup ketika Ambiente 2026 mengumumkan tema besarnya yang menggabungkan tiga dunia gaya — Brave, Light, Solid — yang seluruhnya dirangkai dalam tiga meta-theme: Dreams, Facts, dan Stories. Paduan konsep ini menjadi panduan estetika dan arah desain global tahun depan, menampilkan keseimbangan antara ekspresi berani, kelembutan yang menenangkan, dan keteguhan yang abadi.
Dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian, tren Ambiente 2026 memperkenalkan tiga tema utama yang menjadi benang merah dalam setiap konsep desainnya, yaitu Dreams, Facts, dan Stories. Ketiga tema ini mengajak untuk tetap optimis, memacu kreativitas, dan menggali kembali kenangan yang memotivasi.
Tema Dreams mengusung semangat imajinasi dan kepercayaan diri. Melalui nuansa yang menyerupai dunia mimpi, dengan setting yang surreal dan seperti dalam dongeng, tema ini membuka ruang bagi lahirnya visi tentang masa depan yang layak huni dan penuh harapan.
Sementara itu, tema Facts atau yang disebut juga timeless menekankan pentingnya kesinambungan desain yang familiar, namun tetap mereinterpretasi agar relevan dengan zaman sekarang. Tema ini menjadi pengingat akan nilai-nilai yang bertahan lama dan menjadi pondasi penguatan dalam kehidupan.
Terakhir, tema Stories hadir dalam bentuk curated yang menonjolkan seni komposisi yang cermat. Melalui interaksi antar objek yang terpilih secara khusus, tercipta harmoni baru yang menyatukan elemen-elemen menjadi kesatuan yang utuh dan estetis.
Dengan ketiga tema ini, Ambiente 2026 tidak hanya menampilkan tren desain, tetapi juga mengajak kita untuk terus bermimpi, mengakui fakta, dan menceritakan kisah yang menginspirasi di masa depan.
Sedangkan tema dasar Ambiente 2026 mengacu pada tiga elemen utama dalam industri craft dunia yaitu Brave, Light, Solid. Tema Brave diusung Ambiente dengan menyoroti semangat keberanian untuk menembus batas desain konvensional. Warna-warna ekspresif, bentuk tak terduga, dan material eksperimental mencerminkan keinginan konsumen akan ruang hidup yang lebih personal dan berani. Gaya ini berbicara tentang kebebasan berekspresi dan desain yang mencerminkan kepribadian tanpa kompromi — menjadikan keberanian sebagai bentuk estetika baru.
Sementara itu, dunia Light menghadirkan kebalikan yang lembut. Tren ini mengedepankan ketenangan, keanggunan, dan atmosfer etereal yang menenangkan. Warna-warna lembut, pencahayaan alami, dan bahan transparan seperti kaca tipis dan linen ringan menciptakan nuansa udara dan kehalusan yang hampir spiritual. Gaya ini menegaskan kebutuhan masyarakat modern untuk menemukan kedamaian di tengah hiruk pikuk kehidupan digital.
Di sisi lain, Solid menjadi penyeimbang yang menegaskan nilai kekokohan dan keabadian. Gaya ini menampilkan desain yang fungsional, material berat dan tahan lama seperti batu, logam, dan kayu solid — menciptakan kesan stabilitas dan kepercayaan. Di tengah perubahan cepat dunia desain, Solid menghadirkan rasa aman dan keandalan yang menjadi fondasi bagi ruang hidup modern.
Dari sisi visual, palet warna alami yang berpadu dengan nada emosional menjadi pilihan utama. Produk yang menggabungkan cerita budaya, teknik handmade, dan material berkelanjutan kini semakin dihargai, terutama di pasar Eropa. Tak hanya itu, tren “gifting” atau pemberian hadiah yang sarat makna juga semakin menempatkan produk craft sebagai simbol nilai dan narasi personal.
Sementara itu, Canton Fair di Tiongkok—pameran dagang terbesar di Asia—menampilkan pergeseran lain yang menarik. Meski dikenal sebagai arena industri manufaktur besar, segmen kerajinan dan dekorasi rumah di Canton Fair menunjukkan arah baru menuju inovasi material dan kesadaran lingkungan. Tren desain juga mengarah pada motif alam dan sentuhan budaya lokal, memperkuat daya tarik craft yang mengandung unsur cerita dan identitas.
Dari kedua pameran ini, pola yang muncul cukup jelas: perpaduan antara tradisi dan teknologi menjadi kekuatan utama industri craft global. Teknik handmade kini dipadukan dengan pendekatan digital seperti 3D knitting dan e-commerce global, membuka akses pasar yang lebih luas bagi pengrajin di seluruh dunia. Material berkelanjutan dan konsep circular economy juga menjadi kunci dalam menarik perhatian konsumen baru yang lebih sadar lingkungan.
Dari sisi estetika, arah warna tahun 2026 masih didominasi oleh earth tones—seperti oker, olive, dan terracotta—yang dipadukan dengan “new neutrals” seperti smoky blue dan espresso brown. Kombinasi ini menciptakan kesan natural namun tetap modern, sesuai dengan kebutuhan pasar interior dan lifestyle dunia.
Bagi pelaku industri kerajinan Indonesia, arah tren global ini membuka peluang besar. Indonesia memiliki modal budaya dan keterampilan tangan yang kuat, yang dapat dipadukan dengan inovasi desain dan prinsip keberlanjutan. Langkah strategis yang bisa dilakukan antara lain: memperkuat narasi produk lokal, mengadopsi material ramah lingkungan, mengikuti kalender pameran internasional seperti Ambiente dan Canton Fair, serta meningkatkan kehadiran digital melalui platform e-commerce dan kolaborasi lintas sektor.
Dengan memahami dinamika yang tercermin dari dua pameran besar tersebut, Indonesia dapat memosisikan diri bukan sekadar sebagai pemasok produk etnik, tetapi sebagai pemain utama dalam ekonomi kreatif global yang mengutamakan desain, keberlanjutan, dan cerita budaya.





