Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjajaki kolaborasi strategis dengan Asosiasi Eksportir & Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) untuk memacu ekspor produk kreatif melalui agenda INACRAFT Volume 4: Youthpreneur 2025. Rencana kerja sama ini juga menyasar tentang akses pendaftaran hak kekayaan intelektual bagi pelaku usaha muda hilirisasi.
“Tantangan-tantangan dari ekosistem ekonomi kreatif kita urai dengan pendekatan kolaborasi heksahelix termasuk dengan asosiasi seperti ASEPHI, akan mendorong hilirisasi. Tadinya furnitur asing jadi furnitur lokal, lalu fesyen asing jadi fesyen lokal. Itu semua jadi hilirisasi terjadi, komersialisasi ekonomi,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat menerima kunjungan ASEPHI di Autograph Tower Thamrin Nine, Jakarta.
Menteri Ekraf mengatakan, INACRAFT 2025 bisa menjadi ruang menyosialisasikan pendaftaran kekayaan intelektual bagi komoditi lokal agar mampu bersaing di pasar internasional. Menteri Ekraf menekankan pentingnya pemahaman mengenai Protokol Madrid, sistem pendaftaran merek dagang internasional yang dikelola oleh World Intellectual Property Organization (WIPO), dan tertuang dalam MoU Kementerian Ekraf dengan WIPO yang ditandatangani pada Agustus 2025. “Dengan bantuan dukungan dari WIPO, mungkin kami bisa membuka stan di INACRAFT untuk sosialisasi terkait pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk ekspor,” jelas Menteri Ekraf.
ASEPHI adalah organisasi yang mewadahi para perajin dan pengusaha kerajinan di Indonesia dengan tujuan mendorong promosi, pengembangan, dan peningkatan daya saing produk kerajinan lokal di pasar domestik maupun internasional.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum ASEPHI, Muchsin Ridjan, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Ekraf terhadap penyelenggaraan INACRAFT sebelumnya dan yang akan datang.
“Pada INACRAFT Februari lalu, kami mendata pengunjung sejumlah 66.192 orang dan terdapat 11 negara yang hadir. Kami ingin menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Menteri sebagai bentuk dukungan di acara tersebut, kami berharap INACRAFT vol. 4 ini kami dapat berkolaborasi untuk meningkatkan dampak dari acara ini,” ujar Muchsin.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua I ASEPHI, Hatman, menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam penguatan ekosistem ekonomi kreatif. “Kementerian Ekraf memiliki irisan yang banyak sekali dengan ASEPHI, terutama di INACRAFT. Kita hampir 70 persennya menjual produk fashion, lalu kemudian ada kuliner dan kriya juga. Jadi, kami berharap Kementerian Ekraf bisa berkontribusi di sini,” ungkap Hatman.
INACRAFT digagas oleh ASEPHI sebagai ajang pameran bergengsi di Indonesia berskala internasional yang mempromosikan produk kerajinan sekaligus memberdayakan generasi muda pelaku usaha kreatif. ASEPHI bekerja sama dengan Mediatama Event untuk menyelenggarakan acara ini.
Setelah sukses menggelar INACRAFT 2025 pada Februari lalu, ASEPHI kembali menghadirkan INACRAFT on October 2025 Vol. 4 pada 1–5 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center. Mengusung tema “Craft, Culture and Future”.
Pameran ini menghadirkan ruang kolaborasi dan inovasi yang menekankan pelestarian budaya melalui karya kreatif serta mendorong keterlibatan generasi muda lewat konsep “Youthpreneurs dan Ekspor.” (Achmad Ichsan)