• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Tech Craft

Menyulap Limbah Kaca

Achmad Ichsan by Achmad Ichsan
February 19, 2019
in Tech Craft
0
Menyulap Limbah Kaca
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta-Limbah kaca bisa jadi petaka, kerap melukai tangan ataupun kaki. Tapi di tangan perajin kreatif, limbah kaca ini bisa menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai seni tinggi.

Limbah kaca, kini mulai banyak digunakan untuk produk kerajinan. Seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan perajin kaca yang menggarap aneka kerajinan vandel, trophy, souvenir, hiasan, miniatur dan kerajinan menggunakan bahan baku limbah kaca, sesuai dengan pesanan kustomer.

Salah satu perajin limbah kaca, bernama Hadi Sutowo, warga Desa Pringombo, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Pemuda ini, dengan gigih memperkenalkan produknya kerajinan limbah kaca, mulai dari desa sampai ke Ibukota, dengan mengikuti berbagai pameran.

Hanya dengan cara sederhana, Hadi menjajakan kerajinan tangannya ini.  Awalnya dia memodifikasi limbah kaca jadi barang bernilai jual tersebut dia peroleh dari mengadopsi kerajinan kaca inlay, yang dapat membentuk macam-macam pola pada kaca.

Tapi, karena besarnya modal yang dibutuhkan untuk usaha kaca inlay, membuat Hadi pesimistis mengembangkan usaha tersebut. Karena modal yang ia miliki minim. Akhirnya pemuda itu berpikir untuk mengembangkan kerajinan kaca dengan modal yang lebih murah, hanya memanfaatkan sampah kaca. “Mengaplikasikan dengan biaya yang paling murah, tapi bisa memiliki nilai jual. Soalnya, untuk kaca patri dan inlay produksinya mahal,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, peralatan yang digunakan untuk kerajinan limbah kaca ini tergolong sederhana. Ia pun hanya dengan memodifikasi mesin pompa air. Selebihnya pemanfaatan lem kaca sebagai perekat dalam membentuk desain yang prima.

Menurut Hadi, kerajinan limbah kaca ini masih menjadi hal yang baru, sehingga masih sulit dalam pemasarannya. Mengenai harga jual, Hadi mengaku, besarannya mengukur dari lamanya waktu pengerjaan satu karya dan tingkat kesulitan. Tapi, rata-rata harga jualnya Rp100 ribu sampai Rp250 ribu.

Ia berharap, mendatang kerajinan limbah kaca tersebut menjadi salah satu produk unggulan dari Provinsi Lampung. Seperti juga perajin limbah kaca di Jakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Bali.

Ada berbagai jenis limbah kaca yang digunakan, antara lain  Kaca bening yang spesifikasinya terdapat beberapa ketebalan, berwarna bening, mengkilap, memantulkan cahaya dengan baik, harga lebih murah. Kemudian kaca Riben, spesifikasi ketebalan bervariasi, berwarna gelap (hitam), dan pemantulan cahaya kurang bagus, mempunyai kesan tegas, harga lebih mahal. Dan Kaca Pirex, dimana kaca jenis ini lebih mahal, karena tahan bakar dan beli utuh.

Perajin limbah kaca ini, mengaku bangga, kelau kerajinan limbah kaca pernah mendapatkan pesanan dari manca negara, seperti dari Timur Tengah, Australia, dan negara tetangga. Tentu saja, dengan harga mencapai jutaan rupiah per pesanan. “Selain produk yang sudah ada contoh produksnya, kami juga siap menerima pesanan sesuai produk yaang dikehendaki kustomer,” ujar Hadi yang optimis produknya banyak diminati masyarakat lokal maupun mancanegara. (Adyan Soeseno) ��->SdY/

Previous Post

Pesona Elegan Warna Merah Putih

Next Post

Beda Bahan, Beda Kualitas

Next Post
Beda Bahan, Beda Kualitas

Beda Bahan, Beda Kualitas

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo