• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
Inacraft 2026
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Business

Pemerintah Dorong Akses Pembiayaan Industri Padat Karya Lewat Program KIPK

Eddy Purwanto by Eddy Purwanto
November 11, 2025
in Business, CSR, Ekonomi dan Bisnis, Finance & Banking, Headlines
0
Pemerintah Dorong Akses Pembiayaan Industri Padat Karya Lewat Program KIPK
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah terus memperluas akses pembiayaan bagi pelaku industri nasional, khususnya sektor padat karya yang berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Salah satu langkah terbaru adalah peluncuran Kredit Industri Padat Karya (KIPK), program pembiayaan yang ditujukan untuk mendukung revitalisasi mesin, peningkatan produktivitas, dan penguatan daya saing industri nasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, KIPK merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sektor industri padat karya melalui deregulasi besar-besaran.

“Tujuannya agar industri nasional semakin kompetitif, mampu menciptakan lapangan kerja, dan menarik investasi,” ujar Agus di Jakarta, Minggu (9/11).

Menurut Menperin, KIPK menyasar sektor industri seperti makanan dan minuman, tekstil, pakaian jadi, kulit dan barang kulit, alas kaki, furnitur, serta mainan anak. Sektor-sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi daerah.

Meski demikian, Agus mengakui pemanfaatan KIPK masih tergolong rendah karena belum banyak pelaku industri yang mengetahui skema pembiayaan ini. Ia mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memanfaatkan KIPK sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi dengan biaya terjangkau.

Menperin menambahkan, KIPK juga sejalan dengan misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam memperkuat daya saing industri, menciptakan lapangan kerja baru, memperluas basis ekspor, dan mempercepat transformasi menuju industri modern yang berkeadilan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menekankan pentingnya percepatan implementasi program agar manfaatnya segera dirasakan pelaku industri.

“Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada regulasi dan pembiayaan, tetapi juga pada sinergi antarinstansi serta kecepatan pelaksanaannya di lapangan,” ujarnya saat membuka Sosialisasi KIPK di Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), Sidoarjo, Jawa Timur.

Reni menjelaskan, perusahaan yang mengajukan KIPK harus memiliki minimal 50 tenaga kerja dan memenuhi persyaratan administratif serta teknis sesuai ketentuan. Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk aktif mendata pelaku industri potensial dan memfasilitasi pendampingan teknis agar akses pembiayaan lebih inklusif.

Selain itu, lembaga perbankan diminta mempercepat proses penilaian kelayakan dan memperluas jaringan layanan ke sentra-sentra industri padat karya di berbagai daerah.

“Kemenperin berperan sebagai enabler dan accelerator agar program KIPK berjalan efektif dan tepat sasaran,” tegas Reni.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, dilakukan pula penyerahan simbolis pembiayaan KIPK kepada tiga perusahaan industri calon debitur dari Bank Mandiri dan Bank BRI, disaksikan oleh pelaku IKM, perwakilan Disperindag, serta pemangku kepentingan lintas lembaga.


Tags: Agus Gumiwang KartasasmitaekonomikemenperinKIPKKredit Industri Padat Karyamenperinpadat karyaPerindustrianprabowoPresiden Prabowo Subianto
Previous Post

Presiden Prabowo Lantik Arif Satria dan Amarulla Octavian Pimpin BRIN

Next Post

Pemerintah Batasi Penjualan Baju Bekas Impor Ilegal di E-Commerce

Next Post
Pemerintah Batasi Penjualan Baju Bekas Impor Ilegal di E-Commerce

Pemerintah Batasi Penjualan Baju Bekas Impor Ilegal di E-Commerce

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo