Keramik merupakan sisi ruang di mana masa lalu dan masa kini berdialog melalui bentuk, tekstur, dan makna. Pameran bersama seni keramik berjudul Terra Motion: Routes, Rites, Roots menunjukkan bahwa warisan budaya adalah manuskrip terbuka—terus ditulis ulang oleh material, ingatan, dan imajinasi. Dengan menjadikan koleksi Majapahit sebagai sumber ide, para seniman membuktikan bahwa benda-benda bersejarah dapat hidup kembali, berbicara kepada masa kini, dan memberi inspirasi bagi masa depan.
Pameran yang menampilkan karya dari: Antin Sambodo, Dona Prawita Arissuta, Dyah Retno, Endang Lestari, Evy Yonathan, Jenny Lee, Lisa Sumardi, Nia Gautama, Noor Sudiyati, Sekar Puti, dan Tisa Granicia. Mempertemukan koleksi bersejarah keramik Majapahit abad ke-14 hingga abad ke-16 milik Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta dengan kolaborasi seni kontemporer dari 11 seniman keramik perempuan.
Pameran bertempat di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta. berlangsung 21 Agustus – 21 September 2025, pameran dibuka 20 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB, selaku kurator Utama: Sudjud Dartanto dan asisten kurator: Smita Parama dan Bisma Alifardhan Nastia.
Pameran ini memberi kesempatan bagi seniman untuk mengeksplorasi koleksi keramik Majapahit milik Museum serta memperluas narasi artistik yang akan dikomunikasikan langsung kepada masyarakat. Selain sebagai ajang apresiasi, pameran ini juga mendorong dialog serta membuka ruang diskusi mengenai perkembangan seni keramik dalam konteks budaya dan zaman yang terus berubah.
“Routes yang terbentang dari Majapahit ke Indonesia modern, menjejak Roots yang dalam pada tanah dan tradisi, dan mengalami Rites kreatif yang memaknai ulang warisan sebagai bagian dari perjalanan kita bersama” ,tegas Sudjud Dartanto, kurator pameran.
Sedangkan menurut Sri Kusumawati, Kepala Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Pameran keramik Terra Motion: Routes, Rites, Roots yang diselenggarakan oleh Museum Seni Rupa dan Keramik, Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, diharapkan menjadi ruang dinamis bagi seniman keramik untuk menampilkan karya eksperimental maupun reflektif.
“Sampai dengan saat ini, seni keramik menunjukkan perkembangan yang dinamis, dengan semakin banyak seniman yang menggabungkan teknik tradisional dan pendekatan kontemporer dalam karya mereka. Tidak hanya berfungsi sebagai objek fungsional, keramik juga menjadi medium ekspresi artistik yang kaya makna dan estetika” ,ungkap Sri Kusumawati, saat pembukaan pameran. (Agung Frigidanto)