PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) melanjutkan aksi pembelian kembali saham atau buyback saham dalam 3 bulan ke depan dengan sisa alokasi dana sebesar Rp56 miliar. Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dana itu merupakan sisa biaya atas pembelian kembali saham yang telah dilakukan pada 20 Maret 2025 dan 20 Juni 2025, dan tidak termasuk biaya perantara perdagangan efek serta biaya lainnya.
“Perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali kurang lebih sebesar 0,35% atau kurang lebih sebanyak 103.703.000 lembar saham dari total saham yang dikeluarkan,” tulis keterbukaan informasi SIDO. Manajemen SIDO menyebutkan, bahwa buyback saham akan berlangsung dalam jangka waktu 3 bulan setelah keterbukaan informasi, yaki 23 September 2025 hingga 22 Desember 2025.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham SIDO bertengger di level Rp545 per saham pada hari ini hingga pukul 15.15 WIB. Di posisi itu, SIDO melemah 7,62% sepanjang tahun berjalan 2025 dari posisi Rp590 pada akhir 2024. SIDO menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan efek yang melakukan pembelian kembali saham perseroan melalui perdagangan di BEI.
Sementara itu, produsen Tolak Angin ini membatasi harga buyback saham SIDO sebesar Rp760 per saham. Di sisi lain, pembiayaan atas pembelian kembali saham dinilai oleh manajemen tidak akan berdampak signifikan pada penurunan pendapatan perseroan. “Dikarenakan sampai saat ini perseroan masih memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk operasional perseroan,” ujar manajemen SIDO.