• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home SMEs

Bangun Seni Kreatif Dari Sampah Organik

Achmad Ichsan by Achmad Ichsan
February 26, 2019
in SMEs
0
Bangun Seni Kreatif Dari Sampah Organik

Bangun Seni Kreatif Dari Sampah Organik

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kreatifitas dan inovasi menciptakan produk seni unggulan kerajinan tangan berbahan baku alami, yang diterapkan dengan teknologi sederhana dan teknik desain produk, sehingga menghasilkan produk unik dan elegan sangat disukai pasar domestik dan mancanegara. Salah satu perajin yang memahami kebutuhan pasar akan produk seni yang berkualitas tersebut adalah Ari Aditya yang juga sebagai perancang mutu produk seni Pulau Lombok.

Bangun Seni Kreatif Dari Sampah Organik – Ari Aditya menceritakan, awal mula terjun sebagai perajin ketika ia bekerja di salah satu perusahaan seni interior terbesar di Pulau Lombok, dan diberikan kepercayaan untuk memimpin dan sekaligus menjadi desainer produk dari perusahan milik orang Jerman, selama kurang lebih 3-4 tahun. Dari perusahaan inilah, ia belajar mengolah berbagai macam benda-benda alam seperti daun, bunga, akar pohon, daun, biji-bijian, dan ranting pohon untuk dijadikan produk souvenir.

Di perusahaan tersebut, dirinya dituntut untuk mampu menciptakan serta menemukan konsep terkini dari berbagai bentuk seni yang kreatif, inovatif, tidak meniru namum memiliki estetika tersendiri dari kareakter produk yang berasal dari bahan alam asli Pulau Lombok, untuk kebutuhan pelengkap Interior dan Eksterior.

Memiliki komitmen dan cita cita yang tinggi untuk menjadi pengusaha yang mandiri, dengan metode dan teknik yakni tenaga dan bahan baku asli Nusantara, Ari Aditya memutuskan keluar dari perusahaan tersebut.

Kemudian Ari Aditya pun mulai merintis usaha dibidang bunga kering dan hiasan lain, berbahan dasar sampah organik di rumahnya, tidak sulit baginya untuk mendapatkan beberapa jenis bahan baku karena semua sudah tersedia di alam, bahkan banyak terbuang dan dianggap sampah, fokus perancangan dan penerapan elemen pendukungnya, terciptalah produk berkelas untuk mempercantik tata ruang berkaitan dengan benda-benda dekorasi, seperti furniture, lukisan, lampu, tanaman indoor, cermin, cat dinding, partisi, maupun wallpaper.

Sebagai perusahaan baru dengan label Lombok Naturals, yang memanfatkan sampah organik, menjadi merek produk Ari. Menurutnya, Lombok Naturals konsep utamanya mampu mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir, dan menjadikan sampah sebagai karya seni yang berperan meningkatkan keindahan tata ruang hingga peningkatan nilai ekonomi rakyat Lombok.

Mengubah sampah menjadi benda seni adalah keahlian perusahaan ini, sebagai ekspotir bunga kering dan souvenir dari benda-benda natural, Lombok Natural terbilang sukses, sejak akhir tahun 2008 hingga kini menurut Ari Aditya, perusahaan yang dipimpinanya telah memproduksi ribuan karya seni dari kerajinan buah kering untuk hiasan dekoratif dalam mempercantik interior rumah, dan saat ini sudah merambah pasar luar negeri, kebanyakan permintaan datang dari Amerika Serikat, Israel, dan Eropa.

Selain itu Lombok Naturals menerapkan bahan baku produk kerajinan seperti sampah organik dari rotan, kayu padang pantai, mahoni, dan kilang-kaling yang kemudian di keringkan untuk dijadikan benda kreatif yang mempunyai nilai tambah.

Ari Aditya menuturkan, modal awal yang disiapkan untuk meraki usaha ini sekitar Rp30 juta, dengan rancangan yang mengarah pada sebuah solusi, untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia dalam mengatur benda-benda yang ada di dalam ruangan, konsepsinya adalah mebciptakan produk terbaru, unik kreatif, klasik dan elegan yang mencakup, semua unsur yang ada di dalam suatu bangunan, mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dapur, hingga kamar mandi.

Strategi berkelajutan yang dilakukan Ari Aditya, selaku pemimpin perusahaan dalam meningkatkan kualitas mutu produk dan mencapai target pasar yang ideal, pihaknya telah melakukan kemitraan kerja dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara yakni di sektor perbankan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bank BNI), melalui program binaan dilakukan oleh bank berpelat merah ini, Lombok Naturals mendapatkan pengalaman, ilmu dan pengetahuan baru terkait menagerial dalam menjalankan roda roda kehidupan unit usaha khususnya mekanisme produktifisat karya seni yang baik, benar efisien dengan penerapan teknologi tepat guna.

Selain pembinaan kualitas mutu produk yang mencakup keilmuan desain hingga proses produksi, Bank BNI juga memfasilitasi para perajin unit usaha kreatif ini, dengan kegiatan promosi baik di tingkat Nasional maupun Internasional, melalui ruang pameran, sebagai upaya mencapai pasar yang ideal, juga sebagai sarana komunikasi dan interaktif antara pemilik usaha, perajin dan para buyer-buyer untuk melakukan mitra dagang yang potensial.

Fasilitas lain yang diberikan Bank BNI kepada mitra binaannya dengan memberikan pinjaman permodalan usaha yang bersifat lunak maupun kredit. Hal ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian Bank BNI guna meningkatkan produksi para perajin untuk memenuhi permintaan pasar.

Bank BNI juga memberikan bantuan berupa perizinan ekspor-impor yang terintergrasi dengan kelembagaan terkait seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian serta kantor Dinas Pedagangan dan Industri yang terdapat di daerah Lombok.

Kreatifitas seni dari maha karya Lombok Naturals, menurut Ari Aditya bukan sekadar membangun seni sampah organik menjadi nilai ekonomis semata, tetapi seni adalah penjiwaan kami yang diselumuti oleh keberagaman budaya, sehingga unit usaha yang digiatkan oleh Lombok Naturals, mampu menciptakan karya seni yang terbaru secara kontenporer, dapat menghiasi keindahan tata ruang di seluruh penjuru dunia. (Agus Sukmadi)

Previous Post

Pameran Tunggal Sasya Tranggono “30 Tahun Berkarya : Cinta untuk Indonesia”

Next Post

Menggali Potensi Wisata Budaya Gedangsari, Gunung Kidul

Next Post
Menggali Potensi Wisata Budaya Gedangsari, Gunung Kidul

Menggali Potensi Wisata Budaya Gedangsari, Gunung Kidul

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo