Engga, warga Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi salah satu dari sekian banyaknya masyarakat yang mengikuti baksos operasi katarak gratis dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul), yang kini bertempat di Rumah Sakit (RS) Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Menurut Engga, awalnya dia belum mengetahui penyakit pastinya sejak dua tahun lalu. Yang jelas, sejak saat itu penglihatan pada mata kirinya sudah tidak normal atau buram.
“Saya sudah menderita katarak ini sudah hampir dua tahun, tapi saya belum tahu apa penyakitnya, setahun lalu itu belum tahu penyakit saya itu. Setelah periksa ke dokter umum karena semakin parah dan semakin buram, baru saya di diagnosa bahwa saya katarak,” ujar Engga, pada Selasa (30/9/2025).
Seiring berjalannya waktu, Engga mengaku bingung dengan cara mengobati dari penyakit mata katarak yang dideritanya itu dan ditambah tak memiliki biaya. Akan tetapi pada pekan kemarin, angin segar seperti menerpa dirinya di tengah kebimbangan tersebut. Sebab, dia mendapatkan informasi terkait dengan adanya operasi mata katarak gratis.
“Awalnya saya bingung karena takut biaya itu besar soalnya saya dapat informasi biayanya bisa 10 sampai dengan 15 juta kan, bingung saya cari dari mana untuk biaya tersebut,” katanya.
“Alhamdulillah seminggu yang lalu saya dapat info dari grup wa pengajian rumah katanya ada operasi mata katarak gratis dari Sido Muncul dan ini sangat membantu saya,” ucapnya.
Berbekal informasi yang diperolehnya itu, Engga tak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan langsung mendaftar ingin ikut pada program operasi mata katarak gratis yang diinisiasi oleh Sido Muncul. “Mudah-mudahan Sido Muncul bisa terus memberikan bantuan-bantuan sosial lainnya untuk ke depannya,” katanya.
Senada dengan Engga, Imas Nurlaela (62), pasien dari operasi katarak gratis lainnya mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya program seperti ini.
“Alhamdulillah senang sekali dan semuanya serba dipermudah, dari mulai pendaftaran sampai dengan pelaksanaan dan semua dari rekan-rekan para dokter atau suster itu sangat baik dan sangat ramah terus telaten merawat ibu,” kata Imas.
“Terima kasih kepada Sido Muncul yang telah mengadakan operasi gratis ini dan dokter-dokter di Rumah Sakit Unpad, semoga perusahaan Sido Muncul lebih jaya dan lebih berkah, lebih maju semuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat menyampaikan, bahwa sejauh ini perusahaan yang bergelut di industri jamu tersebut telah melaksanakan operasi mata katarak gratis sebanyak 57 ribu sejak tahun 2011 lalu.
“Kami telah mengoperasi dari 57 ribu mata, dan di sini 150 mata. Sido Muncul dari tahun 2011 telah melakukan operasi katarak gratis, tujuannya sebagai pengusaha, kami ingin supaya bisa memberikan kontribusi, jadi berbisnis sambil ingin berkontribusi,” ungkap Irwan.
Selain itu, rencananya program operasi mata katarak gratis dariSido Muncul akan terus berlanjut dan menjangkau ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. “Mudah-mudahan bantuan kami ini bisa bermanfaat. Kami di bulan depan juga akan melakukan operasi katarak di Halmahera, bersama dengan Gubernur Maluku Utara,” ujar Irwan.
Dalam kesempatan ini juga, Irwan juga berharap dengan hadirnya operasi katarak gratis ini bisa membantu dan menekan angka kebutaan di Indonesia.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus menekan angka kebutaan penderita katarak khususnya di wilayah Jatinangor dan sekitarnya. Saya juga menghimbau agar masyarakat dapat menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak adalah sesuatu yang menakutkan, karena satu-satunya cara untuk sembuh dari katarak hanya dengan operasi,” kata Irwan.
Bukan hanya operasi mata katarak saja, selama perjalanannya, Sido Muncul juga telah melakukan operasi bibir sumbing gratis, dan memberikan bantuan penanganan stunting. Bahkan, rencananya Sido Muncul juga akan ikut membantu penyembuhan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Untuk operasi katarak ini kita bekerjasama dengan Perdami, Sido Muncul sudah melakukannya dari tahun 2011, lalu ada bibir sumbing, kemudian bantuan penanganan stunting, dan nanti kami juga akan masuk ke ODGJ,” pungkasnya.
