• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Event

Modelling a Healthy Creative Scene

Achmad Ichsan by Achmad Ichsan
November 22, 2020
in Event
0
Modelling a Healthy Creative Scene
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan School of Business Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) meluncurkan buku “Modelling a Healthy Creative Scene”.

Buku ini merupakan salah satu upaya untuk memetakan komunitas kreatif di beberapa kota besar di Indonesia dengan karakteristiknya masing-masing sekaligus sebagai acuan bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam memulai skena kreatif mereka sendiri.

Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Kartika Candra Negara, dalam webinar “Book Launching: Modelling a Healthy Creative Scene”, Sabtu (21/11/2020) mengatakan buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pelaku ekonomi kreatif mengenai pentingnya skena kreatif sebagai ekosistem yang dapat memacu para pelaku untuk menggali potensi semaksimal mungkin dalam berkarya. “Skena kreatif dapat memberikan ruang yang aman bagi para kreator untuk menggali potensi dan berkarya secara maksimal,” kata Candra.

Candra menuturkan, buku ini merupakan riset dari tim Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Economy (G-CINC) yang terbentuk sejak 2019. “Pembentukan G-CINC ini sebagai bentuk komitmen dalam mengedepankan isu-isu sektor ekonomi kreatif dan berbagi praktik-praktik terbaik seiring dengan pengembangan kerja sama internasional pada sektor ekonomi kreatif,” katanya.

Selain itu, Candra juga mengungkapkan peluncuran buku yang dapat diunduh secara gratis di laman http://gcinc.id/ ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam membangun suatu skena kreatif yang sehat dan dapat mendukung para pelaku yang tergabung dalam lingkup skena tersebut.

“Kami berharap buku ini dapat memberikan ide tentang cara mengembangkan suasana kreatif yang sehat dalam komunitas dan lanskap kreatif. Selain itu, buku ini juga diharapkan memberi gambaran bagaimana skena kreatif yang berkembang dapat membawa kesuksesan bagi seniman, pencipta, pelaku, dan komunitas secara umum,” ungkap Candra.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual Kemenlu, Hari Prabowo, mengatakan peluncuran buku ini merupakan bukti sinergitas kementerian dan lembaga terkait dalam upaya memajukan sektor ekonomi kreatif di Indonesia sesuai dengan Resolusi PBB Tahun Internasional Ekonomi Kreatif bagi Pembangunan Berkelanjutan (International Year of Creative Economy for Sustainable Tourism – IYoCE) 2021. “Kita perlu memastikan IYoCE menghasilkan implementasi yang berguna dan bermanfaat sehingga lewat peluncuran buku ini kita bisa melihat peran nyata G-CINC untuk memajukan industri kreatif di Indonesia agar dapat menarik perhatian dunia internasional,” kata Hari.

Sementara itu, Director of Business Incubator SBM ITB, Dina Dellyana, yang juga terlibat dalam penyusunan buku “Modelling a Healthy Creative Scene” ini menuturkan isi buku ini nantinya akan terus diperbaharui. Mengingat, data komunitas yang ada dalam buku ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

“Harapannya, buku ini dapat diperbaharui secara berkala dengan tambahan-tambahan praktik terbaik skena kreatif di kawasan Asia Pasifik. Sehingga buku ini dapat selalu menjadi referensi yang selalu relevan dari waktu ke waktu,“ ujar Dina. (Achmad Ichsan)

Tags: achmad ichsanekonomiHealthyinacraftKemenparekrafkreatifModelingukm
Previous Post

Kemenparekraf Apresiasi Pelaku UMKM

Next Post

Pemulihan Ekonomi Pariwisata, Dengan Melakukan Sertifikasi CHSE

Next Post
Pemulihan Ekonomi Pariwisata, Dengan Melakukan Sertifikasi CHSE

Pemulihan Ekonomi Pariwisata, Dengan Melakukan Sertifikasi CHSE

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo