PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menunjukkan optimisme tinggi terhadap kinerja ekspor hingga akhir 2025, meskipun dibayangi perlambatan ekonomi global.
Permintaan dari berbagai negara yang meningkat sejak awal tahun menjadi penyemangat manajemen untuk terus memperluas pasar internasional.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, menjelaskan hingga kuartal pertama 2025, kontribusi ekspor telah mencapai 12% dari total penjualan.
Ia menilai penambahan jenis produk untuk pasar internasional akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekspor tahun ini.
“Penambahan jenis produk yang dipasarkan di pasar internasional akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan penjualan ekspor tahun ini,” kata David, Selasa (20/5/2025).
Meski tensi geopolitik global memicu perang dagang dan gangguan pasokan bahan baku, David memastikan dampaknya terhadap Sido Muncul sangat minim.
Hingga saat ini, pasokan bahan baku dari China dan negara lain masih berjalan lancar.
Untuk menggenjot kinerja ekspor, Sido Muncul mengandalkan sejumlah strategi, mulai dari memperkuat jaringan distribusi, ekspansi ke negara-negara baru, hingga memperkenalkan produk unggulan ke pasar global.
Negara tujuan ekspor yang saat ini terus menunjukkan peningkatan mencakup Nigeria, Malaysia, kawasan Afrika, Timur Tengah, hingga Amerika dan Australia.
“Ekspor ke Nigeria misalnya, sebelumnya hanya satu kontainer per tahun, kini meningkat menjadi tiga hingga empat kontainer per bulan. Ekspor ke Malaysia bahkan melampaui Nigeria,” tambah David.
Walau menghadapi tekanan pendapatan yang turun 25% menjadi Rp 789,11 miliar dari Rp 1,05 triliun di kuartal pertama tahun sebelumnya, dan laba bersih merosot 40,4% menjadi Rp 232,94 miliar, manajemen tetap optimistis.
David percaya tahun 2025 akan menjadi tahun kebangkitan Sido Muncul. “Kami optimis mampu mencapai pertumbuhan 10% dalam penjualan dan laba bersih, didorong oleh kekuatan merek, posisi keuangan yang solid, serta komitmen terhadap inovasi produk dan ekspansi pasar,” tegasnya.
Strategi perusahaan tahun ini juga mencakup peningkatan kualitas outlet distribusi, penetrasi produk baru, efisiensi biaya, dan percepatan inovasi sebagai kunci untuk bangkit dan tumbuh berkelanjutan di tengah tantangan global.
